BEDAH BUKU MANSOUR FAKIH
ANALISIS
GENDER DAN TRANSFORMASI SOSIAL
Musayyidatul Ummah
konsep
penting yang perlu dipahami dalam rangka membahasa masalah kaum permpuan adalah
membedakan antara konsep seks dan konsep gender. pemahaman dan pembedaan antara
konsep seks dan gender sangatlah diperlukan dalam melakukan analisis untuk
memahami persoalan-persoalan ketidakadilan sosial yang menimpa kaum perempuan.
hal ini disebabkan karena ada kaitan erat antara perbedaan gender (gender
differences) dan ketidak adilan gender (gender inequalities) dengan struktur
ketidakadilan masyarakat secara lebih luas.
pengungkapan
masalh perempuan dengan menggunakan analisis gender sering menuai perlawanan,
baik dari kaum laki-laki ataupun dari perempuan sendiri. perlawan ini
diidentifikasi muncul karena, pertama, analisis ini mempertanyakn status kaum
perempuan yang pada dasarnya adalah mempersoalkan sistem dan struktur yang
sudah mapan, bahkan mempertanyakan posisi kaum perempuan pada dasarnya adalah
berarti mengguncang struktur dan sistem status quo ketidakadilan tertua dalam
masyarakat. kedua, banyak terjadi kesalahpahaman tentang mengapa kaum perempuan
harus dipertanyakan? kesulitan lain, dengan mendiskusikan soal gender pada
dasarnya berarti membahas hubungan kekuasan yang sifatnya sangat pribadi, yakni
menyangkut dan melibatkan individu kita masing-masing serta mengguat privillage
yang kita miliki dan dan sedang kita nikmati selama ini.
seks
sendiri dalam buku mansour fakih berearti jenis kelamin atau pembagian dua
jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis
kelamin tertentu. sedangkan gender merupakan suatu sifat yang melekta pada kaum
laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi
secara sosial maupun kultural. semua hal yang dapat dipertukarkan antara
sifat sifat perempuan dan laki-laki, yang bisa berubah dari waktu ke waktu serta
berbeda dari tempat ke tempat lainnya, maupun berbeda dari suatu kelas ke kelas
yang lain, itulah yang dikenal dengan konsep gender.
perbedaan
gender antara jenis laki-laki dan perempuan terjadi melalui prose yang sangat
panjang. oleh karena itu terbentuknya perbedaan-perbedaan gender dikarenakan
oleh banyak hal, diantaranya dibentuk, disosialisasikan, diperkuat, bahkan
dikonstruksi secara sosial atau kultural, melalui ajaran keagamaan maupun
negara. melalui proses panjang, sosialisasii gender tersebut akhirnya dianggap
menjadi ketentuan tuhan, seolah-olah bersifat biologis yang tidak bisa diubah
lagi, sehingga perbedaan-perbedaan gender dianggap dan dipahami sebagi kodrat
laki-laki dan kodrat perempuan.
melalui
dealektika, konstruksi, sosial gender yang tersosialisasikan secara evolusional
dan perlahan-lahan mempengaruhi biologis masing-masing jenis kelamin. dalam
menjernihkan perbedaan antara seks dan gender ini, yang jadi masalah adalah
kerancuan dan ppemuarbalikan makna tentang apa yang disebut seks dan gender.
dewasa ini terjadi peneguhan yang tidak pada tempatnya di masyarakat, dimana
apa yang sesungguhnya gender, karena pada dasarnya konstruksi sosial justru
dianggap sebagai kodrat yang berarti ketentuan biologis atau ketentuan tuhan.
justru sebagian besar yang dewasa ini sering dianggap atau dinamakan sebagai
“kodrat wanita” adalah konstruksi sosial dan kultural atau gender.
analisais
kritis tentang bagaimana ketidakadilan gender dan ketidakpekaan terhadap
masalah gender telah
mempengaruhi pelbagai ideologi besar seperti teori-teori ilmu sosial tentang
pembangunan. hampir semua teori
ilmu social tentang pembangnan yang sangat berpengaruh terhadap nasib
berjuta-juta umat manusia telah dikembangkan tanpa mempertimbangkan masalh
gender. akibatnya pembangunan yang semboyannya untuk mensejahterakan dan
menjawab tantangan kemiskinan dan keterbelakangan bangsa-bangsa dunia ketiga
tersebut justru telah mengakibatkan keterbelakangan kaum perempuan. tanpa
analisis gender, diskursus pembangunan telah gagal menjawab kebutuhan strategis
kaum perempuan, yakni suatu proses jangka panjang untuk mentransformasikan baik
keyakinan dan ideology ketidakadilan gender maupun struktur kekuasaan yang
tidak adil yang dibangun berlandaskan keyakinan dan ideology gender.
pengertian konsep dasar pembangunan sesunguhnya tidak ada konsep dalam
ilmu-ilmu social yang serumit san sesamar kata tersebut. istilah pembangunan
dipakai dalam bermacam-macam konteks dan sering kali dipergunakan dalam
konotasi politik dan ideology tertentu. kata pembangunan sangat tergantung pada
konteks siapa yang menggunakan dan untuk kepentingan apa.
konsep pembangunan serta modernsasi yang kemudian serta merta dianut
oleh berjuta-juta rakyat dunia ketiga, pada dasarnaya merupakan refleksi
paradigm barat tentang perbahan social. pembangunan diidentifikasikan dengan
gerak langkah demi langkah menuju modernitas yang lebih tinggi (higher
modernity). disebagian besar dunia ketiga interpretasi konsep pembangunan
dipahami melulu sebagai perbaikan umum dalam standar hidup.
ideology dan teori modernisasi dan pembangunan yang kini menjadi arus
utama teori dan praktik perubahan social itu, justru menciptakan pelbagai
ketidakadilan dan melanggengkan struktur ekonomi yang tidak adil dan
ketergantungan; menguatkan proses dominasi kultur dan pengetahuan, memperkokoh
penindasan politik, hingga mempercepat perusakan lingkungan salah satu akibat
yang relevan untuk dibicarakan adalah modernisasi telah melanggengkan
pendominasian terhadap perempuan.